Ku temukanmu dalam diam

Pandangan ini terus tertuju kearah sudut pojok sana yang berlorong lorong. Entah mengapa pandangan ini tak bisa kualihkan. Aku merasa nyaman jika aku sudah duduk disini, rasanya aku tak ingin beranjak pergi dari tempat ini. Tapi entah mengapa rasanya seperti ada bisikan gaib yg menyuruhku untuk pergi dari tempat ini "pergilah, aku tak mau kau seperti ini" tanpa kusadari air mata pun mulai berlinang membasahi ke dua pipi ku.

Aku merindukannya. Aku benar benar merindukan kehadirannya disisiku. Semenjak kepergiannya aku merasakan tak ada lagi penerangan cahaya didalam kehidupan ku yg kelam ini.
Rasanya sulit sekali untuk mengungkapkan perasaan isi hatiku yg merindukan mu jika harus diungkapkan dengan kata2, benar benar sulit aku tak mampu melakukannya, mungkin hanya air mata yang bisa mengungkapkan atau bisa dibilang yg mewakilkan perasaan hatiku.

Mengapa hal ini sering terjadi kepada diriku? Mengapa aku selalu menemukan mu dalam diam? Mengapa bayang2 mu selalu hadir disaat aku dalam diam? Dan kenapa wajahmu itu selalu terbesit dibenakku dengan senyuman ciri khas mu itu.
Ah...rasanya aku ingin membeturkan kepalaku ketembok agar aku bisa melupakan semua hal tentangmu, kau selalu tersenyum dibenakku dengan meninggalkan beberapa kenangan, itulah hal yang membuat ku rindu kepadamu

aku rindu kepadamu..
Aku tak tau mesti mencari mu kemana. Semua tempat yg dulu pernah kita kunjungi sudah ku datangi semua tapi tak satu pun tempat aku menemukanmu disana. Mengapa kau pergi begitu saja? Mengapa kau tak berpamitan dengan ku? Aku benar2 menunggu kehadiran mu untuk datang menemaniku lagi.
Gilaaaa benar benar gilaaa. Bodoh...bodoh.. Bodoh, hey sadar dong dia sudah tiada . Dia sudah tidak ada didunia ini lagi. Percuma saja jika aku mencari nya sampai keujung dunia pun tak mungkin aku temui sosok dirinya lagi. Aku pun menangis sejadi jadinya disaat ku tersadar bahwa dia memang telah pergi, pergi untuk selama lamanya dari kehidupanku.

1 hal yang harus selalu kau percaya, aku tidak akan pernah melupakan kenangan kita. Kenangan yg telah kita bangun bersama sama yang terbalut beberapa kisah klasik hingga akhirnya kematian lah yg memisahkan kita. 


Sumber : Sasa Avisha 

Komentar

Postingan Populer