Ketika Kepercayaan dihianati

Kepercayaan ibarat sebuah kertas halus, bersih, utuh,dan tidak lecak.
Kepercayaan yang telah dikhianati itu seperti secarik kertas yang diremukkan  dan ketika kita mencoba membuka kembali remukkan kertas tersebut kertas itu tidak akan kembali seperti semula dan akan meninggalkan lecekan- lecekan yang sampai kapanpun akan terus membekas seperti itulah kepercayaan jika sudah dikhianati.
Membangun kepercayaan layaknya merawat suatu tanaman yang ditanam dari bibit terlebih dahulu, butuh waktu yang lama untuk membangun tembok kepercayaan agar tidak mudah hancur dan goyah.

Kepercayaan dalam suatu hubungan akan hancur ketika salah satu orang tersebut telah melakukan hal bodoh hingga membuat lubang menganga secara tragis didasar lubuk  hati seseorang.
Entah itu hubungan teman antar teman, persahabatan, hubungan special  hingga hubungan yang didasarkan dengan sebuah akad pernikahan.
Sebuah kepercayaan akan dinodai dengan sebuah “PENGHIANATAN” . Penghianatan sebuah kata yang bisa dibilang mengandung unsur negatif untuk merusak suatu hubungan , entah itu oleh kebodohan dia sendiri atau munculnya orang ke 3. Tetapi orang ke 3 “Tidak akan hadir dihubungan seseorang jika salah satu orang tersebut tidak membuka hati untuk orang ke 3 itu”

Hati seseorang jika kepercayaannya sudah dikhianati oleh seseorang apalagi dikhianati oleh orang yang disayang pasti hati itu tanpa disadari akan terdapat sebuah lubang besar yang menganga dengan genangan jerit tangis airmata.
Terkadang memang tak mudah untuk memaafkan orang yang telah mengkhianati tetapi lebih tidak mudah lagi untuk dapat kembali memberikan kepercayaan itu. Percuma jika suatu kepercayaan telah dibangun secara bersama dengan tempo waktu yang lama ,tapi jika pada akhirnya kepercayaan itu dikhianati maka akan hancur juga, akan rusak juga, akan goyah juga, dan akan roboh juga jika kepercayaan itu telah dinodai oleh sebuah “PENGHIANATAN”

Hati yang telah tersakiti itu obatnya adalah waktu bukan kata maaf yang dilontarkan oleh orang yang telah mengkhianati, bisa jadi lubang yang menganga dihati kita tetap akan menganga walaupun orang tersebut sudah meminta maaf akan tetapi,  jika waktu ? waktu yang cukup lama akan merubah semuanya. Waktu bisa mengobati hati yang terluka , waktu bisa meminimalisirkan lubang yang menganga itu , waktu bisa menyurutkan genangan jerit tangis air mata seseorang meskipun waktu tak sepenuhnya dapat munutup lubang yang telah terlanjur menganga secara paksa tanpa kita inginkan. 

sumber : Sasa Avisha

Komentar

Postingan Populer