dia dan bintang

Hembusan angin malam menjadi pengiring suasana ketenangan . Aku berdiri tepat di depan balkon kamarku berharap malam ini ada bintang di langit sana. Garis yg melintang melewati bujur timur dan bujur barat hingga terbentang luas membuka cakrawala. Sungguh menakjubkan.

Entah mengapa sosok dia dikehidupan ku seperti bintang, memancarkan cahaya disetiap kegelapan. Begitupun dengannya memancarkan cahaya dikehidupan ku yg gelap gulita dan suram merana.

Diantara beribu bintang, berjuta bintang, bermiliar bintang atau mungkin bertriliun bintang hanya "Dia" yg paling terang.

Itulah alasanku mengapa aku sering sekali menanti nanti malamnya tiba, karena aku ingin melihat bintang - bintang yg indah mempesona dgn kedipannya. Melihat sebuah bintang itu seperti melihat sosok dirinya

Terkadang aku cemburu bintang itu selalu dikelilingi benda-benda langit lainnya, aku merasa jengkel karena aku tak bisa menggapainya. Jangankan menggapainya untuk mendekatinya pun aku tak mampu. Aku hanya bisa memandanginya dari kejauhan.

Jika hujan datang, hatiku sedikit merasa kecewa. Bkan karena aku tak mensyukuri nikmat sang ilahi dengan adanya turun hujan, tp karena aku tak bisa melihat kehadiran sosok sebuah bintang.

Entah mengapa aku senang sekali jika melihat bintang dilangit, padahal banyak sekali benda langit disana yg jauh lebih bagus seperti matahari, bulan, planet dan lainnya. Tapi entah mengapa hatiku sangat couple sekali dengan sebuah bintang yg berada dilangit sana.

Aku selalu berharap agar suatu saat nanti aku bisa menggapainya, tapi..semua itu hanya ilusional ku saja. Ilusional yg tak akan pernah mungkin bisa menjadi kenyataan. Begitupun dengan dia, mendapatkan balasan perasaan istimewa dari dia itu seperti menggapai sebuah bintang dilangit


Sumber : Sasa Avisha

Komentar

Postingan Populer